Rasanya jarang banget ya ada orang yang bercita-cita menjadi seorang peneliti. Well, saya salah satu di antara sedikit orang yang bercita-cita jadi peneliti. Menjadi peneliti bukanlah cita-cita saya dari kecil. Dulu waktu masih SD saya pengen banget jadi dokter. Terus ketika SMP berubah lagi ingin jadi insinyur. Dan pas SMA beda lagi, pengen jadi konsultan lingkungan. Tapi akhirnya pada detik-detik terakhir menuju kelulusan SMA saya mantap dengan pilihan saya untuk menjadi seorang peneliti dan puji Tuhan, saya mendaftar kuliah di jurusan yang tepat.
Kenapa saya pengen jadi peneliti? Motivasi awal saya adalah bahwa saya pengen sekali suatu hari nanti menemukan vaksin untuk mencegah penyebaran virus kanker. Saya mengetahui bahwa sampai sekarang, kanker merupakan salah satu penyakit yang mematikan. Saya punya mimpi suatu hari manusia di dunia ini tidak lagi khawatir dengan keberadaan kanker karena sudah ada vaksin yang bisa mencegahnya. Iya, sebenarnya itulah dasar awal saya ingin menjadi peneliti.
Saya sering mendengar pendapat dari orang-orang terdekat saya yang berkata bahwa menjadi peneliti itu harus siap untuk tidak kaya. Saya kira, pendapat tersebut hanya berlaku di Indonesia yang untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakatnya saja masih sulit, apalagi memikirkan sektor penelitian. Jujur saja, saya tidak mau berkarya di Indonesia, karena profesi peneliti di negeri ini masih dipandang sebelah mata dan prosedur yang harus dilewati untuk memperoleh persetujuan penelitian itu sangatlah ribet. Oke, kalian boleh bilang saya tidak punya sifat nasionalisme. Gak apa-apa kok. Buat saya cara mengukur rasa nasionalisme tidak sedangkal itu. Saya hanya bersikap realistis dalam memandang masa depan saya.
Jadi, kalau sekarang ada orang nanya :”Ella, setelah lulus kuliah kamu mau ngapain?” Saya bisa dengan mantap menjawab :”AKU MAU JADI PENELITI” Menjadi peneliti adalah mimpi saya. Mungkin sebelum mencapai mimpi itu saya harus melewati jalanan yang berliku, tapi goal saya tetap menjadi seorang peneliti kelas dunia, bukan cuma peneliti kelas nasional atau peneliti yang hanya bisa melakukan plagiat terhadap penelitian orang lain.
Saya ingin menjadi salah seorang peneliti di salah satu lembaga penelitian di Eropa. Kenapa Eropa? Karena di sana profesi peneliti sudah amat sangat dihargai.
Saya juga ingin menjadi seorang dosen. Iya, itu juga salah satu cita-cita saya.
Saya berandai-andai bahwa suatu saat nanti nama saya jadi seperti ini :
Prof. Gabriella Gita Febriana, Ph.D.
Research Professor
*jyaahh..mantap kan? 😀 boleh dong bermimpi! tapi, mimpinya jangan sambil tidur. bangun, dan kejar mimpi itu*
Sekarang saya lagi berlari-lari menuju mimpi saya itu. Langkah pertama saya adalah wisuda bulan Juli 2010 ini. Setelah ijazah S1 di tangan, saya akan terus berlari hingga sampai pada mimpi itu. Doakan ya, teman!
Wow, keren. Jarang-jarang nih ada yang mau jadi peniliti. Btw, saya juga ingin menjadi peneliti loh. Tapi peniliti sosial. Doakan yah 🙂
iya..semoga impian kita untuk jadi peneliti bisa tercapai yaa..:)
anyway, salam kenal.
makasih udah komen.
sok atuh didoain..
salam kenal ya..
makasih…
salam kenal juga 🙂
saya jga ingin jadi peneliti ..
Karena menurut saya pekerjaan peneliti itu sangat menyenangkan ..
Bebas ,,
yeah peneliti adalah suatu pekerjaan yang mengasyikkan!
saya juga ingin jadi peneliti ^^, apalagi tentang ” vaksin ” yang sangat menarik , klu blh tw, jurusan apa yang kakak ambil ya?
halo!
dulu saya S1-nya ambil Mikrobiologi. hehe. kamu masih SMA sekarang? Peneliti itu adalah profesi yang gak mainstream, tapi sangat diperlukan sebenarnya. 🙂
ya kak, msh bingung mw ambil jurusan ap, pdhal wkt sdh dekat, jd mkin pusing..
da jurusan khusus mikrobiologi tuk S1 kak? bru tw skrg.. hehehhe..
ada kok. sekarang udah banyak. btw, kalau kamu mau diskusi lebih lanjut bisa email saya.